Jumat, 14 Juni 2013


Palinologi adalah ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, di antaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen.


Istilah “palinologi” diperkenalkan oleh Hyde dan Williams pada tahun 1944, berdasarkan surat menyurat dengan ahli geologi Swedia bernama Antevs, dalam Pollen Analysis Circular (salah satu jurnal yang mengkhususkan pada analisis pollen, yang diproduksi oleh Paul Sears di Amerika Utara). Hyde dan Williams memilih palinologi berdasarkan kata dalam Bahasa Yunani, yaitu “paluno”, yang berarti “memercikkan”, dan “pale”, yang berarti “debu” (sehingga mirip kata dalam Bahasa Latin, “pollen”).

0 komentar:

Posting Komentar