Separuh hari ini hampir kuhabiskan menemani Ibuku berbelanja
persiapan untuk lebaran. Aku juga membeli sesuatu buat seseorang. Aku
juga sudah merencanakan bahwa aku akan tetap sholat tarawih dan akan
sholat di musholla yang berada di tengah kampung itu pada malam hari
nanti. Aku ingin memberi surprise buat gadis kecil bernama Saodah yang
kutemui dua hari lalu.
Sehabis berbuka puasa aku bergegas mengajak suamiku untuk menemaniku
sholat disana. Tapi sayang semua anggota keluargaku hendak sholat di
masjid dekat rumah saja. Alasannya penceramahnya kali ini uztas top.
Akhirnya aku hanya berdua saja dengan ibu ke musholla itu.
Aku dan Ibu kali ini dapat shaft agak didepan, karena kami datang
agak awal. Tapi yang membuatku sedikit gelisah, Saodah dan sang nenek
tak kunjung tampak. Padahal sholat tarawih akan segera dimulai.
Selesai sholat tarawih aku bergegas menggulung sejadahku.
Aku dan Ibu masih melihat-lihat, siapa tahu Saodah dan nenek ada di
mushola. Tapi sudah hampir habis jamaah yang pulang sang nenek dan
Saodah tetap tak saya temui.
Akhirnya aku dan Ibu memutuskan untuk segera pulang ke rumah.
######
Beduk tanda Imsak terdengar, sebentar lagi Azan subuh. Aku
memutuskan untuk sholat subuh dengan ayah dan ibu di mushola kampung
sekalian menemani mereka mengaji sampai pagi. Aku sengaja tetap membawa
sesuatu yang hendak kuberikan buat Saodah untuk antisipasi kalau nanti
ketemu mereka disana.
Ei…benar saja, ternyata ketika aku memasuki kaki di halaman mushola
aku melihat gadis kecil Saodah. Tapi kali ini hanya bersama dua orang
anak lelaki yang sudah agak besar, tampaknya dari gandengan tangannya
aku bisa menebak kalau mereka adalah kakak-kakak Saodah.
“Assalamualaikum Saodah”, sapaku dan dibalas “Waalaikumsalam” oleh mereka bertiga.
“Wah, Saodah tidak bersama nenek ?” tanyaku.
“Nanti nenek nyusul tante!”, jawab gadis kecil ini pendek.
Akhirnya kami tiba didalam musholla. Aku mulai membentangkan sejadah
dan memakai perlengkapan sholat. Saodah tampak mengambil tempat 2
shaft dibelakangku. Lalu aku melihat Saodah tampak berusaha memasang
mukena dari kain dengan bantuan seorang teman perempuannya yang agak
besar. Tampaknya hasil mukena buatannya masih berantakan.
“Saodah, Saodah kemari !”, aku memanggil gadis kecil itu sambil
melambaikan tangan. Tapi tampakannya Saodah agak ragu untuk menemuiku.
Aku tetap memanggilnya beberapa kali sambil tetap melambaikan tangan.
Akhirnya Saodah menemuiku bersama beberapa orang anak perempuan yang
agak besar yang membantunya tadi memasang mukena dari kain dan peniti.
“Ini, tante mau kasih Saodah sesuatu, langsung dibuka dan dipakai yah !” ujarku.
Gadis kecil ini hanya mengangguk tanda mengiyakan. Dengan cekatan aku
melepaskan mukena kain yang tampaknya baru setengah jadi yang semula
dikenakannya. Aku menggantinya dengan memasangkan mukena baru hasil
perburuanku kemarin.
Kupasangkan dengan cepat dan akhirnya selesai. Saodah sudah memakai
mukena barunya. Dan aku juga memberikannya sebuah sejadah bercorak
senada dengan mukenanya. Gadis ini menjadi tampak semakin cantik.
Sangat cantik dengan Mukena bermotif kotak-kotak dan sedikit hiasan
bunga di sisi bawah dan kepala.
“Gimana, Saodah suka sama Mukena dan sajadah barunya?”, tanyaku kepadanya.
Tapi aku mendapati gadis mungil ini, menangis sesegukan. Yah Tuhan, kenapa dia menangis yah ?. Hatiku menjadi sedikit ciut.
Tapi diselah-selah tangisnya dia mengucapkan terima kasih….”Terima
kasih tante !”….Saodah sangat suka mukena baru ini….”Terima kasih
tante!”…ucap gadis kecil ini sambil berlari kecil kembali ke shafnya di
belakang.
Aku sejenak terdiam. Jujur aku sempat bingung dan hatiku ciut ketika
gadis ini tadi menangis. Tapi aku tahu, sebenarnya dia sangat gembira.
Ketika sholat subuh hampir dimulai, diam-diam aku menoleh
kearah Saodah. Kulihat gadis kecil ini tampak merona. Wajahnya begitu
ceria. Aku lihat dia sangat bersemangat untuk memulai sholat
subuhnya dengan mukena barunya.
subuhnya dengan mukena barunya.
Terima kasih yach ALLAH, karena aku telah membuat gadis kecil ini gembira sekali.
Semoga dia semakin rajin sholat setelah ini. Semoga dia menjadi anak soleha. Amien
Semoga tulisan ini membawa manfa’at dan inspirasi.
0 komentar:
Posting Komentar