Jumat, 14 Juni 2013


Berdasarkan catatan, pengeboran minyak Bumi pertama kali dilakukan pada tahun 1859, di Pennsylvania, Amerika Serikat, di tambang milik Edwin L. Drake, seorang pelopor industri minyak Bumi dunia.


Pada waktu itu, mesin-mesin telah digunakan manusia untuk berbagai tujuan dan keperluan. Namun, mesin-mesin tersebut masih menggunakan tenaga manusia, hewan, atau bahan bakar kayu. Setelah James Watt menemukan mesin uap yang memicu revolusi industri, masyarakat dunia pun semakin aktif mencari sumber energi yang lebih murah dan praktis. 



Kemudian ditemukan minyak cair di dalam perut bumi. Minyak itu berasal dari sisa fosil yang terpendam di perut Bumi selama berabad-abad, dan minyak itu memenuhi kriteria bahan bakar yang mudah dipakai. Maka pengeboran minyak Bumi pun mulai dilakukan. 



Dengan makin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor, jenis bahan bakar minyak pun semakin beragam. Minyak mentah (crude oil) hasil penambangan didestilasi menjadi beberapa fraksi bahan bakar, seperti minyak tanah, solar, dan bensin. 



Bahan bakar itu berisi rantai hidrokarbon (hidrogen dan karbon). Ketika dibakar dengan oksigen, rantai hidrokarbon itu menghasilkan energi dan karbondioksida. Energinya digunakan menggerakkan mesin untuk berbagai keperluan—dari kendaraan bermotor, industri, sampai urusan dapur—sementara karbondioksida yang dihasilkan menjadi sarana tumbuhan untuk berfotosintesis.

0 komentar:

Posting Komentar